Dalam Islam Al Qur'an adalah sumber & ilham dari musik. Contohnya seorang penyanyi tenor solo yang tiada bandingannya di Eropa pd abad ke 19 M, dia menyanyi dengan indahnya dalam sebuah pertunjukan sandiwara Meyerbeer berlakon Hugenoten. Dalam pertunjukan tsb sang penyanyi tenor dapat membius penonton dgn suaranya yg begitu menyayat hati. Hal tsb bisa terjadi stlh dia mendengar dan terinspirasi dari suara seorang muslim yg tengah membaca ayat suci Al Qur'an surah Al Fatehah ketika sang penyanyi tenor mengunjungi suatu dusun Mesir di Syracusa.
Semangat pasukan nabi Muhammad SAW bisa lebih berkobar ketika perang Uhud pada 625 M, dan 3 kali pasukan Nabi dapat memukul mundur sekaligus mengalahkan pasukan kaum Qureish, dengan bantuan nyanyian perang yang dikumandangkan oleh Hindun seorang wanita kesatria Muslimat sekaligus yang memimpin nyanyian perang tsb.
Memanggil umat Islam untuk menjalankan sholat (adzan) menjadi terasa indah ditelinga umatnya semua itu dilakukan dengan nyanyian yg melodius.
Dalam Islam penyanyi, penari maupun musisi memainkan musik atau bernyanyi dengan ilham dan tujuan suci, bahwa musik/lagu digunakan untuk manusia selain sebagai hiburan, musik/lagu juga mempunyai rasa dan pengertian keTuhanan didalamnya. Musik/lagu bisa menjadi surga sekaligus neraka yg diciptakan oleh manusia itu sendiri tergantung bagaimana manusia itu menempatkan dan dimana musik/lagu itu digunakan.
Semenjak perkembangan musik tumbuh dalam Islam, musik tidak pernah terlepas dari tuntunan Agama. Ia tumbuh dgn siraman dan pupuk ketuhanan yg terdapat dalam Islam. Dalam Islam musik yg tercipta adalah suatu yang indah dan untuk membahagiakan umat manusia.
Orang Islam pertama yg menulis tentang teori musik adalh Yunus Al-Khatib, dari dialah kebanyakan para penulis penulis musik Eropa mendapat keterangan2 berharga tentang musik yg indah yg berdasarkan pada ketuhanan.
0 komentar:
Posting Komentar